Komunikasi Internasional dari Perspektif Jurnalistik

Category : Berita
Komunikasi Internasional dari Perspektif Jurnalistikby Adminon.Komunikasi Internasional dari Perspektif JurnalistikProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman menyelenggarakan kegiatan diskusi ilmiah dalam sebuah forum webinar yang bertajuk “Perspektif Jurnalistik dalam Komunikasi Internasional”. (Hari Sabtu, 20 Februari 2021) webinar kali ini di moderator oleh dosen Fisip Unmul, Ibu Ennny Fathurahmi, S.IP., M.Si, dalam webinar ini menghadirkan narasumber yang handal pada bidangnya […]

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman menyelenggarakan kegiatan diskusi ilmiah dalam sebuah forum webinar yang bertajuk “Perspektif Jurnalistik dalam Komunikasi Internasional”. (Hari Sabtu, 20 Februari 2021) webinar kali ini di moderator oleh dosen Fisip Unmul, Ibu Ennny Fathurahmi, S.IP., M.Si, dalam webinar ini menghadirkan narasumber yang handal pada bidangnya bapak Muchamad Saifil Anwar, beliau adalah Repoter dan Produser Seputar Indonesia RCTI Jakarta. Partisipan sangat berantusias untuk mengikuti webinar, jumlahnya mencapai 266 partisipan. Walaupun diawal sedikit terkendala oleh jaringan, tetapi bukan menjadi masalah untuk mengikuti dan menyimak penyampaian materi. Dalam penyampain informasi baik dalam dan luar negeri, sosial politik ekonomi budaya. Perspektif jurnalistik dalam komunikasi internasional sangat erat kaitannya dengan Hard News, Feature dan Live Report. Peran sarana komunikasi untuk menyampaikn informasi meliputi media cetak (Koran, majalah, tulisan dan foto), siaran radio (audio), siaran televisi (audio visual) serta online (tulisan, foto, audio dan video).

Komunikasi internasional pada dasarnya merupakan topik bahasan yang memungkinkan kita untuk berpikir secara global. Proses interaksi yang terjadi saat ini sudah sangat memungkinkan tanpa adanya Batasan jarak karena media komunikasi yang semakin mudah dan berkembang pesat. Di dalam komunikasi internasional sendiri, terdapat elemen-elemen tambahan lainnya seperti misalnya komunikasi antar budaya, komunikasi massa dan lain sebagainya. Namun yang pasti, inti dari kesemua itu adalah komunikasi internasional memungkinkan semua orang untuk terhubung dengan orang-orang lainnya di seluruh dunia.
Dari sisi komunikasi jurnalistik sendiri, komunikasi internasional sangatlah memiliki keterkaitan yang erat. Proses penyebaran informasi secara global misalnya dapat dilakukan melalui pemberitaan media massa. Hal ini tentu saja kemudian merupakan bagian dari ranah jurnalistik yang penerapannya bisa kita lihat secara langsung dan cukup dekat dengan keseharian kita. Dari sini, terdapat berbagai pandangan dari kajian jurnalistik mengenai komunikasi bagaimana komunikasi internasional berjalan. Setidaknya terdapat beberapa perspektif jurnalistik terhadap bentuk implementasi komunikasi internasional ini.
Salah satu perspektif jurnalistik terhadap komunikasi internasional adalah proses ini terkait erat dengan mass mediated communication (MCD). Di mana hal ini bisa dimaknai bahwa komunikasi internaisonal pada dasarnya merupakan salah bentuk komunikasi massa yang termediasi. Sehingga kadang diperlukan penengah sebagai penerjemah untuk menghubungkan interaksi dari berbagai aktor. Selain itu, dalam konteks jurnalisti, komunikasi internasional juga merupakan sarana pertukaran bahasa. Pertukaran bahasa di sini tidak serta merta mengandung makna bahwa komunikasi internasional akan membuat suatu negara kehilangan bahasanya. Namun aktivitas ini justru menjadi media untuk mengenalkan bahasa asing sehingga proses interaksi yang berjalan bersifat lebih majemuk. Sama halnya dengan pertukaran bahasa, sifat dari komunikasi internasional bagi jurnalistik adalah mengenalkan budaya suatu bangsa kepada bangsa lain. Kaidah penulisan berikut dengan nilai atau norma yang perlu digunaka dalam penulisan perlu diperhatikan berkat adanya komunikasi internasional.

Penggunaan saluran media jurnalistik dalam komunikasi internasional juga penting untuk menggunakan media-media dalam skala internasional. Artinya, penggunaan bahasa global akan dipandang sebagai sesuatu yang lumrah. Sehingga tidak lucu ketika suatu pesan atau informasi dikirim secara mentah begitu saja tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan. Hal lainnya yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana jurnalistik juga harus bisa memandang bentuk suatu komunikasi bersifat netral. Netral dalam artian yang wajar dan objektif. Sehingga bila ada suatu informasi, maka informasi tersebut hanya perlu diterjemahkan tanpa interpretasi yang bersifat tendensius.
Selain daripada itu, komunikasi internasional juga biasanya menggunakan bentuk media massa cetak. Kita bisa melihat ada banyak koran dan majalah yang terbit menginformasikan berita-berita bersifat internasional. Meskipun mungkin media cetak saat ini sudah mulai berkurang secara kuantitas, tetapi biasanya bentuk media ini memberikan ulasan yang lebih rinci. Tetapi semakin berkembangnya media massa elektronik juga memberikan warna terersendiri dengan kehadiran jurnalistik televisi, radio, internet dan lain sebagainya. Semua hal itu, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari peningkatan kerjasama antar negara untuk bisa mewujudkan hubungan diplomasi sebagai bagian dari komunikasi internasional. Maka dapat dikatakan bahwa jurnalistik memiliki andil yang sangat penting dalam bidang ini. Dengan kehadiran jurnalistik, proses diplomasi ini membantu menghasilkan suatu kerjasama tertentu sehingga penyampaian informasi antar negara bisa dilakukan dengan mudah, efektif dan efisien.

Author: 

Related Posts