Beraksi

Category : Himpunan Mahasiswa
Beraksiby Adminon.BeraksiSabtu (11/12/2021) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himaksi) Universitas Mulawarman menyelenggarakan acara Closing Ceremony Pasca Channel 17 Himaksi. Ini menjadi puncak acara sekaligus agenda penutup Channel 17 setelah melewati serangkaian kegiatan sejak open requirements pada bulan Oktober 2021. Acara ini diadakan secara offline di coffee shop One Way Samarinda, dan juga disiarkan langsung melalui media sosial […]

Sabtu (11/12/2021) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himaksi) Universitas Mulawarman menyelenggarakan acara Closing Ceremony Pasca Channel 17 Himaksi. Ini menjadi puncak acara sekaligus agenda penutup Channel 17 setelah melewati serangkaian kegiatan sejak open requirements pada bulan Oktober 2021. Acara ini diadakan secara offline di coffee shop One Way Samarinda, dan juga disiarkan langsung melalui media sosial Himaksi.

Acara diawali dengan sambutan oleh ketua panitia, Agnes Viony. Dalam sambutannya, Vio menyampaikan beberapa informasi mengenai acara tersebut. Acara ini mengangkat tema Bersinar Dengan Kreativitas Bersama Himaksi, dengan total 61 panitia dan pengurus yang dibentuk pada tanggal 29 November 2021. Kegiatan ini menyajikan penampilan-penampilan yang menarik dari para anggota, pengurus dan demisioner. Acara ini juga melakukan penggalangan dana yang ditujukan untuk korban terdampak erupsi gunung Semeru.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Himaksi Periode 2021/2022, Widia Novi Ramadianti, sekaligus membuka acara. Secara singkat, Widia menyampaikan harapannya agar penggalangan dana yang dilakukan dalam acara ini bisa memberikan manfaat dan membantu para korban terdampak erupsi gunung Semeru tersebut.

Acara dilanjutkan dengan memasuki sesi hiburan yang pertama. Penampilan dibuka dengan pembacaan puisi oleh Yuni, Himaksi 2021. Puisi tersebut berjudul “Wanita Di Batas Impian.” Disambung dengan pembawaan lagu berjudul“First Love” oleh Bang Rifki dan Mba Pradela.

Acara berlanjut ke sesi hiburan yang kedua. Pada sesi ini, menampilkan nyanyian yang dibawakan oleh Wilson dan Eca, Himaksi 2021, dengan lagu “Aku Bukan Jodohnya.’’ Diteruskan oleh Gina dan Husnul, Himaksi 2021, dengan membawakan lagu “Just A Friend To You.”

Setelah melewati dua sesi hiburan, acara dilanjutkan dengan memasuki sharing session yang bertema “Modernisasi Budaya Dan Kreativitas”. Sesi ini dipandu oleh moderator, Fikran, Himaksi 2021 dengan mendatangkan narasumber sekaligus influencer lokal kota Samarinda, Rahman Ece.

Berbicara tentang moderinasi budaya, Rahman Ece memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut. Ia memberikan contoh yang sedang terjadi di lingkungan kita terkait modernisasi budaya, yaitu pencamuran Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris atau dikenal dengan bahasa “Anak Jaksel.” Kata which is, basically, literally sering digunakan dalam beberapa waktu belakangan ini. Fenomena ini terjadi karena banyaknya orang di media sosial yang menggunakan bahasa Inggris, kemudian ditiru oleh para pengikutnya.

Di era yang semakin maju, Rahman Ece juga menyampaikan peran pemuda agar bisa berkolaborasi dengan perkembangan zaman. Yaitu dengan menjadi Agent Of Change, Agent Of Development, dan Agent Of Organizing. Sebagai seorang Influencer, Rahman Ece memberikan saran untuk membuat personal branding yang kokoh dan menjadi diri sendiri. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi kita di publik.
Memasuki sesi diskusi, terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Salah satu pertanyaannya adalah “Bagaimana cara agar bisa bertahan sebagai influencer meskipun menghadapi banyak rintangan?” Menanggapi pertanyaan tersebut, Rahman Ece memberikan sebuah nasihat. Ia mengungkapkan bahwa agar bisa bertahan sebagai seorang influencer itu harus dimulai dari diri sendiri. “Jangan mendengarkan perkataan yang menjatuhkan, dan tetap menerima kritik yang membangun” Ujar Rahman Ece.
Diskusi yang selanjutnya membahas tentang tren. Rahman Ece berpendapat bahwa kita semua harus selalu update tentang tren. Karena jika kita tidak mengikuti tren, kita akan tertinggal informasi. Tetapi dalam pembuatan konten, kita tidak harus mengikuti semua tren yang ada. Kita juga perlu memilih tren yang sesuai dengan diri kita.
“Budaya adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya dan tidak di miliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu sebagai generasi muda yang merupakan pewaris budaya bangsa hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Khususnya bagi para remaja Indonesia marilah kita jaga bersama-sama kebudayaen nenek moyang kita jangan sampai di rebut kembali dengan Negara lain buktikan pada dunia bahwa Negara kita kaya akan budaya.” Ucap Rahman Ece sekaligus menjadi kalimat penutup sesi diskusi.
Sesi diskusi ditutup dengan pemeberian hadiah kepada narasumber dan empat orang penanya.

Acara disambung dengan sesi hiburan yang ketiga. Diisi oleh Mba Dhiva, Himaksi 2020, dengan membawakan lagu yang berjudul “Tanya Hati.” Dan penampilan seni bela diri tarung derajat oleh Gina dan teman-teman lainnya. Pada sesi ini juga terdapat kuis berhadiah untuk 5 orang pemenang.

Memasuki sesi hiburan yang keempat, disajikan penampilan bernyanyi oleh Mba Eksa dan Bang Rio. Kemudian dilanjutkan oleh Wilson, Eca, dan Gina yang kembali bernyanyi membawakan lagu “Kangen” Dari Dewa19.

Acara diakhiri dengan konser bersama yang dilakukan oleh para panitia acara. (hdry/ibhm)

Author: 

Related Posts